Cari Blog Ini

Selasa, 09 Juli 2024

 

ABIMNAYA “Cerita Tanpa Akhir”

Mentari baru saja mulai menunjukan diri saat cerita ini akan tersusun. Ditemani secangkir teh hangat yang membuat suasana begitu sangat mempesona. Notebook mulai dibuka, bersamaan dengan selingan tawa yang terdengar samar dari ruang sebelah. Tidak seperti rutinitas biasa perkantoran, hari ini suasana tidak seramai biasa mengingat jakarta masih menjadi zona merah dari pandemi yang sudah berlangsung semenjak awal tahun 2020.

Dalam lamunan pagi dibawah terik mentari, tersirat sebuah fikiran untuk menulis cerita (lagi). Tema dari fikiran ini adalah cerita yang sudah menemani penulis dari remaja hingga dewasa, dari SBY berganti Jokowi, dari musik POP ke Indie. Dari Peterpan menjadi Noah. Bahkan sampai jokowi menjadi presiden (lagi), cerita ini masih berlanjut sampai saat ini.

Cerita ini bukan hal yang istimewa, selalu bahagia? Tidak juga, cerita yang menjadi sebuah “awal” untuk hal besar yang akan datang. Layaknya sebuah cerita pada umumnya, ada hal yang begitu menggembirakan namun tidak sedikit pula hal yang kurang mengenakan, semua hal yang terjadi merupakan sebuah proses pendewasaan agar bisa melangkah tetap dijalur yang sudah kita buat.


             Ardiyanto Andre


v  Suatu masa di 2007

Iring-iringan bus melaju di jalan yang basah menuju lembang, terdengar bising tawa dari dalamnya, terlihat puluhan anak sepuluh tahunan telihat begitu bergembira sembari melihat pemandangan yang terhampar di kiri dan kanan dari jalan yang mereka lalui. Kontur jalan naik turun, serta banyaknya tikungan membuat suasana terlihat seru dan menegangkan.

        Bus berhenti di tepian jalan yang basah setelah hujan, semua yang ada didalamnya keluar seiring dengan instruksi dari sang guru. Lalu mulai melangkah di jalan yang masih basah, menuju bosscha.

        Setelah hampir dua jam berada di bosccha, semua kembali berjalan menuju bus yang masih juga terparkir ditepi jalan yang masih basah, seiring rintik hujan masih membasahi kota yang sejuk ini. Banyak siswa yang berjalan berkelompok sembari bercanda dan tertawaa begitu lepas, dibalik tawa itu terdengar teriakan dan kepanikan orang-orang yang ada di sekitar. Ada gadis yang terserempet oleh pemotor “jelas salah satu siswa”.

 

v  Tetangga Baru

Kalender menampilkan tahun 2008, dimana orang tua murid sibuk untuk mendaftarkan anak-anaknya ke SMP yang menjadi unggulan serta terjangkau dari rumah. Di tengah kebosanan menunggu hasil penerimaan siswa, abim mengisi waktu bosannya bermain layangan di lapangan perumahan. Asik bermain, suara adzan menandakan bahwa waktu sudah siang. Abim segera pulang, baru beberapa langkah ia berjalan, abim terkejut dengan gadis sebayanya yang baru pertama ia lihat di perumahan ini. Abim segera pulang dan bertanya dengan mamanya perihal gadis tadi. Ternyata dia tetangga yang baru pindah di blok yang sama. Abim semakin penasaran.

Setelah melakukan sejumlah penelitian yang rumit, akhirnya abim tau kalau gadis yang ditemuinya siang ini juga pernah satu sekolah dengan abim di sekolah dasar. Tapi abim sama sekali tidak pernah bertemu dengannya. Abim membayangkan lagi saat pertama kali melihat gadis itu dengan sepedanya. Wajahnya yang bulat dan unik dengan rambut kuncir kudanya, gadis itu bernama naya.

 

v  Terik Yang Menyengat

Seiring berjalannya waktu, abim dan naya mulai mengenal satu sama lain, mereka masuk SMP yang sama, dengan kelas yang berbeda.

 

Mentari mulai meninggi, tanda waktu sudah beranjak siang yang membuat abim harus segera menyudahi permainan kelereng ini. Abim bergegas pulang dan bersiap untuk berangkat sekolah. Sekolah siang memang membuat kesal abim, karna tidak bisa leluasa bermain. Setelah pesiapan dirasa sudah selesai, abim bergegas menuju sekolah dengan sepeda BMX terkeren di jamannya. Jarak sekolah yang tak terlalu jauh membuat abim bersantai dan menikmati perjalanan di bawah terik ini bersama 2 kawan sejolinya.

Sesampainya di pertigaan, abim bertemu dengan naya dan tiga temannya yang juga akan berangkat sekolah, abim pun menyapa dengan ramah, di balas naya yang tersenyum dengan lembut. Rombongan berangkat sekolah pun bertambah, dan membuat suasana semakin ramai dan menyenangkan.

Sepeda terus di ayuh seiring dengan candaan yang sering terlontar dari rombongan ini. Abim sekali kali bercanda dengan banyolannya yang aneh dan menggemaskan, abim merasa senang saat semuanya tertawa melihat banyolannya, namun lebih dari itu, abim merasa senang karna melihat naya yang terus tersenyum ke arahnya. Entah kenapa abim merasa senang melihat naya tersenyum, dan entah kenapa naya juga terus tersenyum (gila kali?).

 

v  Auramu

Waktu terus berjalan, abim melakukan rutinitas seperti biasa di dalam kelas, yaaa, melamun. Entah kenapa abim sangat bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran yang sedang di terangkan, padahal ia sudah duduk di kelas delapan saat ini. Abim memilih melamun, dan terus terhanyut di dalam lamunan kosongnya.

Dari balik jendela, entah sudah berapa lama abim melamun. Siswa dari kelas lain mulai memasuki lapangan untuk berolahraga. Bersamaan dengan buyar nya lamunan abim, terlihat beberapa siswi juga memasuki lapangan. Mata abim terus mengikuti langkah para siswi itu sampai ke lapangan. Abim melihat sosok yang menyenangkan diantara rombongan siswi itu, seseorang yang tentunya sudah abim kenal, yakni naya.

Pandangan abim belom terlepas juga dari gadi ini, terus mengikuti kemana pun naya berjalan. Ia terus memandang pancaran keindahan dari wajah gadis ini dari dalam jendela kelasnya. Abim merasa naya memiliki aura yang berbeda dari siswi lainnya. Dengan rambut pendeknya, naya terlihat sangat imut dan menyenangkan untuk di pandang. Ditambah dengan senyum khas nya yang sangat membuat abim terpana. Dibawah sinar mentari sore, abim melihat hal yang begitu menyenangkan. Apapun yang dilakukan naya, abim tak sekalipun melepas pandangan kepadanya. Abim merasa kalau dia mulai menyukai naya.

 

v  Hujan dan Kenangannya

Bel istirahat berbunyi, dan para siswa berlarian keluar kelas. Ada yang berebut untuk keluar di pintu yang hanya terbuka satu. Ada yang memilih membuka bekal dan memakannya di kelas. Abim lebih memilih untuk berjalan di perpustakaan, bukan untuk membaca buku, abim hanya ingin tidur di lantai perpustakaan yang dingin dan nyaman.

Suara hujan dan guntur mengganggu tidur abim yang tenang. Hujan mengguyur begitu deras, merusak citra perpustakaan sebagai tempat yang nyaman karena tetesan hujan dari atapnya. Abim mendengar suara yang ramai di dekat pintu perpustakaan, ternyata anggita dan erika berada di depan pintu perpustakaan dengan somai di tangannya. Abim mendatangi mereka, dan sedikit banyak bertanya tanya mengenai naya. Yaa, memang anggita dan erika merupakan teman dekat naya. Abim mulai melancarkan ke pertanyaan-pertanyaan yang justru terkesan “kepo” dan tak jarang membuat kedua gadis ini mengerutkan alisnya. Anggita dan erika sepakat memutuskan kalau abim jatuh cinta kepada naya. Dengan malu-malu abim mengiyakan pernyataan kedua gadis bawel ini. Lalu meminta ke mereka untuk membantunya mendekati naya.

Hujan pun berhenti bersamaan dengan bel sekolah berbunyi. Para siswa berbondong menuju gerbang sekolah. Musim penghujan seperti ini abim dan sejolinya memilih berjalan kaki ke sekolah. Mengingat akses ke sekolah yang sulit dilewati dengan sepeda di musim penghujan seperti ini. Abim sudah di tunggu oleh dua sejolinya di gerbang sekolah, setelahnya langsung berjalan pulang.

Dilapangan belakang sekolah, abim bertemu dengan anggita, erika, dan naya. Anggita dan erika bersamaan mengangkat kedua alisnya ke arah abim. Mereka ternyata sedang menjalankan rencana yang sudah di susun ketika di perpustakaan tadi. Abim mengerti dengan kode yang diberikan, lalu segera menghampiri mereka dan mengajaknya pulang bersama. Mereka mengangguk dan segera berjalan bersama di jalan yang penuh genangan ini.

Langkah demi langkah membawa mereka berjalan menjauhi sekolah, ditemani dengan candaan yang selalu terlontar. Sampailah mereka di komplek perumahan besar yang tak terawat, dengan jalan becek dan berlumpur ketika hujan. Memang ini merupakan akses tercepat dari komplek mereka ke sekolah, dari pada harus menempuh jarak yang jauh pikir mereka.

Rintik hujan kembali turun ketika mereka sedang menyusuri jalan yang berlumpur. Membuat jalanan semakin licin dan sulit untuk melangkah, tak jarang diantara mereka ada yang terjatuh. Setiap ada yang terjatuh selalu ada tawa bersamanya. Dalam sela tawa dari teman-temannya, abim tak jarang mencuri pandang ke arah naya. Naya pun sepertinya tau abim sedang curi pandang kearahnya, tak jarang naya jadi salah tingkah dengan sikap abim kepadanya.

Abim berjalan melambat dari teman-temannya, lalu meminta naya untuk berjalan bersamanya. Di belakang rombongan, abim dan naya berjalan berdampingan, suasana canggung menyelimuti perjalanan mereka. Abim merasa sulit sekali untuk memulai pembicaraan dengan naya, begitu sebaliknya. Akhirnya abim memberanikan diri memulai pembicaraan yang absurd. Tak jarang naya pun terheran dengan perkataan abim yang aneh. Lalu suasana kembali menjadi canggung, abim mulai bingung untuk mengungkapkan perasaannya kepada naya. Entah dari mana abim harus memulai. Sampailah keberanian abim muncul untuk mengatakan perasaannya kepada naya. Naya pun terkejut dengan pernyataan abim, naya sungguh tidak menyangka abim secepat ini untuk menyatakan perasaan kepadanya. Naya bingung harus menjawab pertanyaan dari abim yang memintanya untuk menjadi pacarnya.

Wajah abim terlihat begitu aneh dan seolah tak percaya, ia sudah menerima jawaban dari pertanyaannya pada naya, namun semua yang sudah dibayangkan abim tidak sesuai dengan dugaannya. Naya menolak untuk berpacaran dengan abim, ternyata naya belum siap untuk berpacaran dengan abim. Suasana pun terlihat lebih canggung dari sebelumnya. Tak terdengar sepatah kata yang keluar dari mulut mereka, hanya langkah kaki di jalan yang becek terdengar begitu jelas mengiringi langkah mereka. Naya yang merasa bersalah memberanikan diri untuk memulai pembicaraan (lagi). Naya berpesan kepada abim agar tidak menjauhinya setelah kejadian ini. Abim yang masih tidak percaya hanya meng iya kan permintaan naya dengan wajah malunya.

Sampailah mereka di komplek perumahan, tak terasa sudah satu jam berlalu setelah bel pulang sekolah. Abim terus memikirkan apa yang sudah terjadi antara dirinya dan naya. Abim masih tidak percaya naya menolak perasaannya, disisi lain abim menyadari bahwa ia terlalu cepat untuk mengucapkannya kepada naya. Dengan umur yang masih sangat belia, tentunsaja naya belum mau untuk berpacaran “fikirnya bodoh”.

Hujan sore ini tidak hanya membuat langit menjadi gelap, hujan sore ini juga membuat suasana hati abim menjadi suram. Seolah setiap rintik hujan yang jatuh, menghapus semua harapan abim untuk memiliki naya. Setiap angin yang bertiup, menghempaskan semua lamunan indah abim bersama naya. Dan setiap guntur yang terdengar, mengingatkan abim tentang naya yang tidak menjadi miliknya.

 

 

 

“berjalan di tengah hujan, bukan suatu hal yang menyenangkan

Berjalan di tengah hujan, tidak juga hal yang menakutkan

Namun di setiap airnya yang jatuh, tersimpan sebuah cerita

Tiap langkah yang terkayuh, ada rasa yang berbeda.

 

Ini hanya hujan, bukan hal yang menakutkan

Ini hanya hujan, bukan hal yang harus di risaukan

semua hal yang sudah kita lalui di hujan ini

akan tersimpan menjadi sebuah memori

 

Bukan tentang perasaan yang harus berbalas

Bukan juga tentang ketakutan untuk memulai

Semua hal yang pernah kita lalui

Tersimpan rapih di perjalanan sore ini”

 

 

 

 

To be continue...

 

 

 

 

v   

Read more

0 KONSERVASI ARSITEKTUR

Rabu, 28 Maret 2018
21314104
Berdasarkan Perda No. 9 Tahun 1999 Tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Lingkungan dan Cagar Budaya, bangunan cagar budaya dari segi arsitektur maupun sejarahnya dibagi dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :
·                - Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan A
·                -Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan B
·               -Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan C
1. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan A
Bangunan dilarang dibongkar dan atau diubah
Apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya.
Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus menggunakan bahan yang sama / sejenis atau memiliki karakter yang sama, dengan mempertahankan detail ornamen bangunan yang telah ada
Dalam upaya revitalisasi dimungkinkan adanya penyesuaian / perubahan fungsi sesuai rencana kota yang berlaku tanpa mengubah bentuk bangunan aslinya
Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan tambahan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama
2. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan B
Bangunan dilarang dibongkar secara sengaja, dan apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya
Pemeliharan dan perawatan bangunan harus dilakukan tanpa mengubah pola tampak depan, atap, dan warna, serta dengan mempertahankan detail dan ornamen bangunan yang penting.
Dalam upaya rehabilitasi dan revitalisasi dimungkinkan adanya perubahan tata ruang dalam asalkan tidak mengubah struktur utama bangunan
Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan tambahan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama
3. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan C
Perubahan bangunan dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan pola tampak muka, arsitektur utama dan bentuk atap bangunan
Detail ornamen dan bahan bangunan disesuaikan dengan arsitektur bangunan disekitarnya dalam keserasian lingkungan
Penambahan Bangunan di dalam perpetakan atau persil hanya dapat dilakukan di belakang bangunan cagar budaya yang harus sesuai dengan arsitektur bangunan cagar budaya dalam keserasian lingkungan.
Fungsi bangunan dapat diubah sesuai dengan rencana Kota
 KRITERIA DAN TOLAK UKUR BANGUNAN PEMUGARAN
a)      Nilai sejarah
b)      Usia / Umur Lingkungan
c)      Keaslian
d)      Kelangkaan
e)      Tengeran / Landmark
f)       Arsitektur
Contoh bangunan
Golongan A



Gambar 1.  Bank Tabungan Negara
sumber: google.image
NamaBangunan Baru             : Bank Tabungan Negara Harmoni
Nama Bangunan Lama          : Postpaarbank
Alamat                                     : Jln Gajah Mada No. 1 Kel. Petojo Utara
Wilayah                                   : Kec. Gambir, Jakarta Pusat (Jakarta 10130)
Arsitektur                                 : Gaya Nieuwe Kunst.
Arsitek                                     : Ir. J. van Gendt.
Pemilik                                    : PT. Bank Tabungan Negara

Keterangan Ringkas :
Dibangun pada tahun 1930, diatas bekas lokasi Pos Keamanan “Rijswijk”, sekarang dipergunakan sebagai Gedung Bank Tabungan Negara (BTN), kelompok gedung ini sebagian sudah dibongkar dan yang dipertahankan hanya bagian depannya, digunakan sebagai museum BTN. Bagian bangunan yang menjadi bangunan cagar budaya adalah gedung yang lama (Museum BTN).

Gambar 2. Gereka Koinoia
sumber: google.image
Nama Bangunan Baru            : Gereja Koinonia
ama Bangunan Lama               : Gereja Bethel / De Betelkerk
Alamat                                     : Jl. Matraman Raya 126 Kel. Balimester Kecamatan  Jatinegara Jakarta Timur (Jakarta 13310)
Pemilik                                    : Yayasan Gereja Koinonia
Arsitektur                                 : Historik Belanda Modern

Keterangan Ringkas :
Dibangun pada tahun 1911-1916. Koinonia berarti “Persekutuan” (bahasa Ibrani). Kompleks gereja yang berada di ujung Jalan Matraman ini merupakan gereja pertama di Kawasan Timur Batavia, saat Meester Cornelis membuka kawasan ini (1881-1918). Gereja ini didirikan setelah seorang mantan Ketua Mahkamah Tinggi Pemerintah Kolonial Belanda marah besar dan merasa tidak setuju dengan khotbah seorang pendeta ultra liberal pada perayaan Paskah awal 1900-an di Gereja Emmanuel yang saat itu masih bernama Willems Kerk. Atap gereja Bethel ini sudah tidak asli lagi, arsitekturnya bergaya vernacular, penerapan gable Belanda dan penerapan salib Yunani pada pediment tympanium. Denah gereja dipengaruhi aturan geometrik. Bentuk segi empatnya dibagi tepat menjadi sembilan bagian, dimana empat sudut terluar berfungsi sebagai ruang tangga, sehingga bagian dalam gereja berbentuk salib simetri. Ruang-ruang tangga dari luar terlihat seperti menara.

Gambar 3. Bank Bukopin
sumber: google.image
Nama Bangunan Baru            : Bank Bukopin
Nama Bangunan Lama          : Instantiewoning KJCPL – Inter Ocean Lines
Alamat                                    : Jl. Wijaya IX No. 1 Kel. Melawai Kec. Kebayoran Baru  Jakarta Selatan (Jakarta 12160)
Pemilik                                    :         KJCPL Inter Ocean Lines
               Bank Bukopin
Arsitektur                                 : Villa Modern Tipe Kopel/ Kembar.
Arsitek                                     : KJCPL-Inter Ocean Lines
Keterangan Ringkas :
Dibangun pada tahun 1950-an. Rencana pembangunan Kebayoran Baru seluas 730 ha disetujui dan disahkan oleh pemerintah pada tanggal 21 September 1948 guna mengatasi pertambahan penduduk yang dramatis dari 823,000 pada tahun 1948 menjadi 1,782,000 pada tahun 1952. Kebayoran Baru dimaksudkan sebagai “kota satelit” yang terpisahkan 8 km sebelah Selatan-Barat daya dari pusat kota Jakarta dan dikelilingi sabuk hijau (green belt) yang terdiri dari Kali Grogol di Barat dan Kali Krukut di Timur, serta Kompleks Gelora Bung Karno di Utara, tempat Masjid Agung Al-Azhar dan Departemen Pekerjaan Umum. Sarana lengkap yang tersedia antara lain, Pasar Santa, Pasar Mayestik, STM Penerbangan, serta kuburan Blok P yang sekarang menjadi Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan yang baru. Kebayoran Baru memiliki konsistensi hirarki jalan dan pengelompokkan lingkungan hunian yang mengelilingi taman hijau. Dibangun sekitar tahun 1950an oleh kontraktor NEDAM sebagai runah tinggal bagi karyawan KJCPL-Inter Ocean Lines. Bangunan ini sekarang berubah fungsi sebagian menjadi Bank BUKOPIN, sebagian lagi menjadi optic dan Bank Permata.Gayaarsitektur rumah-rumah di kawasan ini merupakan ciri khasgayaarsitektur modern yang menggunakan teknologi dan bahan bangunan yang baru pada masa itu. Rumah-rumah tersebut dibuat sangat memperhatikan sistem pengudaraan, dengan mengaplikasikan pengetahuan modern tentang ventilasi. Sehingga menambah kenyamanan dalam iklim tropis yang lembab. Bangunan ini sebenarnya merupakan satu kesatuan dengan bangunan lain disebelah kiri dan kanannya. Dibuat sepanjang blok dimana bagian yang terletak disudut dibuat dua lantai dengan aksen ruang lengkung pada sudutnya. Sistem pengudaraan dibuat sangat baik dengan penempatan lubang-lubang ventilasi diatas jendela.

 Golongan B



Gambar 4. Makan Ade Irma Nasution
sumber: google.image
Nama Bangunan Baru            : Makam Ade Irma Nasution
Nama Bangunan Lama          : Makam Ade Irma Nasution
Alamat                                     : Jl. Prapanca kel Pulo Kec. Kebayoran Baru Jakarta Selatan
 Pemilik                                   : Keluarga Alm Jendral A.H. Nasution
 Arsitektur                                : Bangunan MakamIndonesia
Keterangan Ringkas :
Bangunan makam ini menjadi simbol sejarah penghianatan G. 30 S. PKI dimana Ade Irma Suryani Nasution menjadi korban penembakan oleh para penculik yang hendak menculik Jenderal Nasution pada peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI pada tanggal 30 September 1965.

Gambar 5. Makam Pangeran Jagakarsa
sumber: google.image

Nama Bangunan Baru            : Makam pangeran Jagakarsa (Jagaraksa)
Nama Bangunan Lama          : Makam Pangeran Jagakarsa (Jagaraksa)
Alamat                                     : Jl. Belimbing Kelurahan Jagakarsa  Kecamatan
  Jagakarsa Jakarta Selatan
Arsitektur                                 : Gaya Indonesia
Keterangan Ringkas :
Bangunan makam ini dibangun sekitar abad 17 pada periode transisi inggris merupakan makam tokoh pejuang melawan kompeni dan juga tokoh pendiri kampung jagakarsa makam ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat dan sering diziarahi setiap bulan maulid makam diarea makam ini dipergelarkan wayang kulit Betawi.

Gambar 6. Canisius Collage
sumber: google.image

NamaBangunan Baru             :CanisiusCollege
Nama Bangunan Lama          : CanisiusCollege HBS
Alamat                                     : Jl Menteng Raya no. 40 – 44 Kel. Kebon Sirih
Wilayah                                   : Kec. Menteng Jakarta Pusat (Jakarta 10340)
Pemilik                                    :                   CanisiusCollege
          Yayasan Budi
Arsitektur                                 : Eklektik Romantik dan Modern.
Keterangan Ringkas :
Dibangun pada sekitar tahun 1927an. Pada awal abad 20, sudah ada asrama Pastor dari ordo Jesuit dan kapel kecil disini, kemudian berkembang menyelenggarakan pendidikan mulai tahun 1927. Pada masa tersebut, pendidikan pada sekolah ini adalah setingkat HBS.Masa bangunan terdiri dari dua lantai yang dibuat memanjang mengelilingi dua buah ruang terbuka yang terletak pada bagian tengah.Kini bagian depan dari bangunan lama tersebut dibongkar dan digantikan oleh bangunan baru.

Golongan C



Gambar 7. British Institute
sumber: google.image
Nama Bangunan Lama          : British Institute
Nama Bangunan Baru            : Heritage Factory Outlet –Bandung
Alamat                                     : Jl Martadinata No 63, Bandung
Keterangan Ringkas :
Sebuah bangunan dengan arsitektur art deco khas bangunan peninggalan zaman kolonial berdiri di Jl Martadinata No 63. Bangunan megah berpilar besar dengan cat warna putih ini kini menjadi salah satu factory outlet ternama di kota Bandung.
Heritage factory outlet, bangunan ini bekas gedung British Institute ini dibangun di tahun 1895-1900 dengan gaya arsitektur Belanda Klasik dengan kolom doriknya yang khas. Namun sampai saat ini arsitek yang merancang bangunan ini belum diketahui.
Bangunan ini merupakan bangunan bekas rumah dinas direktur Gouvernements Bedrijven (GB) yang sekarang disebut Gedung Sate. Selain bangunan ini antik, langka, dan indah juga merupakan satu-satunya bangunan yang memiliki gaya arsitektur klasik yang masih utuh. Pilar ioniknya yang anggun menjadi ciri khas yang memperlihatkan nilai arsitektur yang tinggi.
Bangunan Heritage Factory Outlet satu dari bangunan cagar budaya yang dilindungi dan dilestarikan keberadaannya di kota Bandung. Di dalam bangunan Heritage sendiri memiliki jalur yang menghubungkan Heritage dengan FO yang berada di sebelahnya, Cascade yang memiliki konsep arsitektur bergaya modern.

Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konservasi arsitektur dapat digolongan menjadi beberapa kelas, tentunya berdasarkan skala serta klasifikasi tertentu. Dan sebagian besar bangunan konservasi memiliki fungsi yang baru baik itu yang masih berkaitan dengan fungsi lama ataupun memiliki fungsi yang baru menyesuaikan perkembangan zaman.

Daftar Pustaka :
https://issuu.com/anugrahramadhan/docs/konservasi_arsitektur_
https://www.academia.edu/6837942/KONSERVASI_BANGUNAN_TUA-BERSEJARAH
https://images.google.com/?gws_rd=ssl



Read more

0 KETAGIHAN CECK-IN DI HOTEL NUANSA BALI ANYER

Selasa, 28 November 2017


Hotel nuansa bali merupakan salah hotel yang menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan khususnya yang berkunjung ke pantai Bandulu, Anyer. Dengan ciri khas arsitekturnya yang kental dengan Bali dapat memincut wisatawan untuk check-in di hotel bintang 4 ini.
Tak diragukan lagi bahwa hotel nuansa bali anyer merupakan salah satu hotel terbaik di anyer. Disamping Akomodasi dan fasilitas kelas bintang 4 yang lengkap, hotel ini berada di pinggir pantai anyer yang terbaik yaitu pantai bandulu. Pantai bandulu anyer dikenal dengan pasirnya yang bersih dan landai sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan segala macam aktivitas pantai yang myngkin sudah ada di benak anda. Ombak di pantai ini juga bersahabat sehingga aman bagi anak-anak untuk berenang.
Hotel nuansa bali anyer memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki hotel lainnya di anyer. Meskipun berada di kawasan wisata pantai anyer, namun hotel ini sengaja membawa nuansa bali. Hal ini jelas terlihat dari nama hotel dan arsitektur bangunannya yang khas dengan bali. Jika

anda terbangun di pai hari dan melihat gapura khas bali dari jendela kamar, sedetik anda mungkin menyangka sedang berada di bali.
Jimbaran Resto
Satu lagi yang khas dari Hotel Nuansa Bali Anyer yang tidak dimiliki hotel alinnya di anyer adalah restoran diatas pantai atau jetty resto. Jetty sepanjang kurang lebih 50meter ini menjorok ke pantai dan diujung jetty tersebut terdapat resto. Anda bisa bersantai sambil menikamati menu dari resto sambil menanti dan menyaksikan momen sunset di pantai bandulu yang sangat indah.
Fasilitas Umum
Tak perlu heran jika fasilitas di Hotel Nuansa Bali Anyer terbilang lengkap dan berkapasitas besar. Terdapat 4 unit meeting room, swimming pool, restaurant besar berstandard internasional dengan berbagai menu pilihan yang akan menggoda selera makan anda. Karaoke dan diskotok juga tersedia disini bagi anda yang berminat. Pihak pengelola sangat peduli akan keamanan dan kenyamanan para tamu dengan menyediakan Tsunami Rescue Area, yaah sudah barang tentu kita semua berharap tidak sampai menggunakan fasilitas ini.


                        http://www.nuansabalihotel.com/
Read more

0 Hagia Sophia

Rabu, 01 November 2017


Assalamualaikum Wr.Wb
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang bangunan Hagia Sophia yang merupakan bangunan dengan yangpernah digunakan dengan fungsi yang berbeda. Selain sebagai tugas kuliah penulis juga sangat tertarik sekali mengupas tentang bangunan ini. Yaa bangunan yang sangat terkenal ini berada di negara Turki, dimana penulis tertarik sekali untuk membahas segala sesuatu tentang Turki.
Langsung saja tanpa harus berlama-lama kita mulai membahas .
HAGIA SOPHIA











Hagia shopia yang dalam bahasa arab memiliki arti “kebijaksanaan suci”, adalah bangunan bekas basilika masjid, sekarang museum, di Istanbul, Turki. Dibangun pada 537 M – 1453 M, bangunan ini merupakan katredal orthodoks dan tempat kedudukan patriark ekumenis Konstantinophel. Kecuali pada tahun 1204 – 1261 masehi diubah oleh pasukan salib menjadi katredal katholik Roma dibawah kekaisaran Konstantinophel. Bangunan ini dialih fungsikan menjadi masjid mulai 29 mei 1453 – 1931 masehi pada masa kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka menjadi museum pada 1 febuari 1953 oleh Republik Turki.
Berikut beberapa data tntang Hagia Sophia :
Arsitek
·       Isidore dari miletus
·       Anthemius dari trales
Fungsi bangunan
Ø  Katedral Gereja Kristen (537-1054)
Ø  Katedral orthodoks Yunani (1504-1204)
Ø  Katedral Katholik Roma ( 1204-1261)
Ø  Katedral Orthodoks Yunani ( 1261-1453)
Ø  Masjid Kekaisaran Utsmani ( 1453-1931)
Ø  Museum ( 1953-sekarang )
Spesifikasi bangunan
·       Panjang = 82 m
·       Lebar = 73 m
·       Tinggi = 55 m
Tahun selesai dibangun
Ø  537;1479 Tahun yang lalu

Terkenal akan kubah besarnya, Hagia Sophia dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium[3] dan dikatakan "telah mengubah sejarah arsitektur."[4] Bangunan ini tetap menjadi katedral terbesar di dunia selama hampir seribu tahun sampai Katedral Sevilla diselesaikan pada tahun 1520.
Bangunan yang sekarang ini awalnya dibangun sebagai sebuah gereja antara tahun 532-537 atas perintah Kaisar Rowami Timur Yustinianus I dan merupakan Gereja Kebijaksanaan Suci ketiga yang dibangun di tanah yang sama, dua bangunan sebelumnya telah hancur karena kerusuhan. Bangunan ini didesain oleh ahli ukur Yunani, Isidore dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.
Gereja ini dipersembahkan kepada Kebijaksanaan Tuhan, sang Logos, pribadi kedua dari Trinitas Suci,[6] pesta peringatannya diadakan setiap 25 Desember untuk memperingati kelahiran dari inkarnasi Logos dalam diri Kristus.[6] Walaupun sesekali disebut sebagai Sancta Sophia (seolah dinamai dari Santa Sophia).
Pada 1453 M, Konstantinopel ditaklukkan oleh Turki Utsmani di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II, yang kemudian memerintahkan pengubahan gereja utama Kristen Ortodoks menjadi masjid. Walaupun saat itu gereja dalam keadaan rusak, bangunan ini memberi kesan yang kuat pada penguasa Utsmani baru dan memutuskan untuk mengubahnya menjadi masjid. Berbagai lambang Kristen seperti lonceng, gambar, dan mosaik yang menggambarkan Yesus, Maria, orang-orang suci Kristen, dan para malaikat dihilangkan atau ditutup. Berbagai atribut Keislaman seperti mihrab, minbar, dan empat menara, ditambahkan. Aya Sofya tetap bertahan sebagai masjid sampai tahun 1931 M. Kemudian bangunan ini ditutup bagi umum oleh pemerintah Republik Turki dan dibuka kembali sebagai museum empat tahun setelahnya pada 1935. Pada tahun 2014, Aya Sofya menjadi museum kedua di Turki yang paling banyak dikunjungi, menarik hampir 3,3 juta wisatawan per tahun. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki, Aya Sofya merupakan tempat di Turki yang paling menarik perhatian wisatawan pada 2015.
Dari pengubahan awal bangunan ini menjadi masjid sampai pembangunan Masjid Sultan Ahmed (juga dikenal dengan Masjid Biru) pada 1616, Aya Sofya merupakan masjid utama di Istanbul. Arsitektur Bizantium pada Aya Sofya mengilhami banyak masjid Utsmani, seperti Masjid Biru, Masjid Şehzade (Masjid Pangeran), Masjid Süleymaniye, Masjid Rüstem Pasha, dan Masjid Kilic Ali Pasha.

Read more