Cari Blog Ini

0 KETAGIHAN CECK-IN DI HOTEL NUANSA BALI ANYER

Selasa, 28 November 2017


Hotel nuansa bali merupakan salah hotel yang menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan khususnya yang berkunjung ke pantai Bandulu, Anyer. Dengan ciri khas arsitekturnya yang kental dengan Bali dapat memincut wisatawan untuk check-in di hotel bintang 4 ini.
Tak diragukan lagi bahwa hotel nuansa bali anyer merupakan salah satu hotel terbaik di anyer. Disamping Akomodasi dan fasilitas kelas bintang 4 yang lengkap, hotel ini berada di pinggir pantai anyer yang terbaik yaitu pantai bandulu. Pantai bandulu anyer dikenal dengan pasirnya yang bersih dan landai sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan segala macam aktivitas pantai yang myngkin sudah ada di benak anda. Ombak di pantai ini juga bersahabat sehingga aman bagi anak-anak untuk berenang.
Hotel nuansa bali anyer memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki hotel lainnya di anyer. Meskipun berada di kawasan wisata pantai anyer, namun hotel ini sengaja membawa nuansa bali. Hal ini jelas terlihat dari nama hotel dan arsitektur bangunannya yang khas dengan bali. Jika

anda terbangun di pai hari dan melihat gapura khas bali dari jendela kamar, sedetik anda mungkin menyangka sedang berada di bali.
Jimbaran Resto
Satu lagi yang khas dari Hotel Nuansa Bali Anyer yang tidak dimiliki hotel alinnya di anyer adalah restoran diatas pantai atau jetty resto. Jetty sepanjang kurang lebih 50meter ini menjorok ke pantai dan diujung jetty tersebut terdapat resto. Anda bisa bersantai sambil menikamati menu dari resto sambil menanti dan menyaksikan momen sunset di pantai bandulu yang sangat indah.
Fasilitas Umum
Tak perlu heran jika fasilitas di Hotel Nuansa Bali Anyer terbilang lengkap dan berkapasitas besar. Terdapat 4 unit meeting room, swimming pool, restaurant besar berstandard internasional dengan berbagai menu pilihan yang akan menggoda selera makan anda. Karaoke dan diskotok juga tersedia disini bagi anda yang berminat. Pihak pengelola sangat peduli akan keamanan dan kenyamanan para tamu dengan menyediakan Tsunami Rescue Area, yaah sudah barang tentu kita semua berharap tidak sampai menggunakan fasilitas ini.


                        http://www.nuansabalihotel.com/
Read more

0 Hagia Sophia

Rabu, 01 November 2017


Assalamualaikum Wr.Wb
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang bangunan Hagia Sophia yang merupakan bangunan dengan yangpernah digunakan dengan fungsi yang berbeda. Selain sebagai tugas kuliah penulis juga sangat tertarik sekali mengupas tentang bangunan ini. Yaa bangunan yang sangat terkenal ini berada di negara Turki, dimana penulis tertarik sekali untuk membahas segala sesuatu tentang Turki.
Langsung saja tanpa harus berlama-lama kita mulai membahas .
HAGIA SOPHIA











Hagia shopia yang dalam bahasa arab memiliki arti “kebijaksanaan suci”, adalah bangunan bekas basilika masjid, sekarang museum, di Istanbul, Turki. Dibangun pada 537 M – 1453 M, bangunan ini merupakan katredal orthodoks dan tempat kedudukan patriark ekumenis Konstantinophel. Kecuali pada tahun 1204 – 1261 masehi diubah oleh pasukan salib menjadi katredal katholik Roma dibawah kekaisaran Konstantinophel. Bangunan ini dialih fungsikan menjadi masjid mulai 29 mei 1453 – 1931 masehi pada masa kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka menjadi museum pada 1 febuari 1953 oleh Republik Turki.
Berikut beberapa data tntang Hagia Sophia :
Arsitek
·       Isidore dari miletus
·       Anthemius dari trales
Fungsi bangunan
Ø  Katedral Gereja Kristen (537-1054)
Ø  Katedral orthodoks Yunani (1504-1204)
Ø  Katedral Katholik Roma ( 1204-1261)
Ø  Katedral Orthodoks Yunani ( 1261-1453)
Ø  Masjid Kekaisaran Utsmani ( 1453-1931)
Ø  Museum ( 1953-sekarang )
Spesifikasi bangunan
·       Panjang = 82 m
·       Lebar = 73 m
·       Tinggi = 55 m
Tahun selesai dibangun
Ø  537;1479 Tahun yang lalu

Terkenal akan kubah besarnya, Hagia Sophia dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium[3] dan dikatakan "telah mengubah sejarah arsitektur."[4] Bangunan ini tetap menjadi katedral terbesar di dunia selama hampir seribu tahun sampai Katedral Sevilla diselesaikan pada tahun 1520.
Bangunan yang sekarang ini awalnya dibangun sebagai sebuah gereja antara tahun 532-537 atas perintah Kaisar Rowami Timur Yustinianus I dan merupakan Gereja Kebijaksanaan Suci ketiga yang dibangun di tanah yang sama, dua bangunan sebelumnya telah hancur karena kerusuhan. Bangunan ini didesain oleh ahli ukur Yunani, Isidore dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.
Gereja ini dipersembahkan kepada Kebijaksanaan Tuhan, sang Logos, pribadi kedua dari Trinitas Suci,[6] pesta peringatannya diadakan setiap 25 Desember untuk memperingati kelahiran dari inkarnasi Logos dalam diri Kristus.[6] Walaupun sesekali disebut sebagai Sancta Sophia (seolah dinamai dari Santa Sophia).
Pada 1453 M, Konstantinopel ditaklukkan oleh Turki Utsmani di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II, yang kemudian memerintahkan pengubahan gereja utama Kristen Ortodoks menjadi masjid. Walaupun saat itu gereja dalam keadaan rusak, bangunan ini memberi kesan yang kuat pada penguasa Utsmani baru dan memutuskan untuk mengubahnya menjadi masjid. Berbagai lambang Kristen seperti lonceng, gambar, dan mosaik yang menggambarkan Yesus, Maria, orang-orang suci Kristen, dan para malaikat dihilangkan atau ditutup. Berbagai atribut Keislaman seperti mihrab, minbar, dan empat menara, ditambahkan. Aya Sofya tetap bertahan sebagai masjid sampai tahun 1931 M. Kemudian bangunan ini ditutup bagi umum oleh pemerintah Republik Turki dan dibuka kembali sebagai museum empat tahun setelahnya pada 1935. Pada tahun 2014, Aya Sofya menjadi museum kedua di Turki yang paling banyak dikunjungi, menarik hampir 3,3 juta wisatawan per tahun. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki, Aya Sofya merupakan tempat di Turki yang paling menarik perhatian wisatawan pada 2015.
Dari pengubahan awal bangunan ini menjadi masjid sampai pembangunan Masjid Sultan Ahmed (juga dikenal dengan Masjid Biru) pada 1616, Aya Sofya merupakan masjid utama di Istanbul. Arsitektur Bizantium pada Aya Sofya mengilhami banyak masjid Utsmani, seperti Masjid Biru, Masjid Şehzade (Masjid Pangeran), Masjid Süleymaniye, Masjid Rüstem Pasha, dan Masjid Kilic Ali Pasha.

Read more