Cari Blog Ini

0 ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

Selasa, 26 Januari 2016

ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
Pengertian:
Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut. Pada akhirnya bentuk arsitektur yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh budaya setempat, dan hal ini akan berpengaruh pada ekspresi arsitektur yang akan ditampilakan dari suatu bangunan, selain itu pendekatan bioklimtaik akan mengurangi ketergantungan karya arsitektur terhadap sumber – sumber energi yang tidak dapat dipengaruhi.
perkembangan arsitektur bioklimatik
Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari 1960-an. Arsitektur Bioklimatik merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur bioklimatik merupakan pencermian kembali arsitektur Frank Loyd Wright yang terkenal dengan arsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan prinsip utamanya bahwa didalam seni membangun tidak hanya efisiensinya saja yang dipentingkan tetapi juga ketenangannya, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan bangunannya, “Oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan, penguasaan secara fungsional, dan kematangan dalam pengolahan secara pemilihan bentuk, bahan dan arsitektur”.
Akhirnya dari Frank Wright dan Oscar Niemeyer lahirlah arsitek lain seperti Victor Olgay pada tahun 1963 mulai memperkenalkan arsitektur bioklimatik. Setalah tahun 1990-an Kenneth Yeang mulai menerapkan arsitektur bioklimatik pada bangunan tinggi bioklimatik yang memenangkan penghargaan Aga Khan Award tahun 1966 dan Award pada tahun 1966.
Pendekatan desain arsitektur bioklimatik dengan demikian mengandung keandalansebagai salah satu tipe desain arsitektur yang hemat energi ditinjau dari penggunaanenergi saat pengoperasian bangunan yang bersangkutan. Sebagai bagian dari kelompok eko-arsitektur, maka tujuan dari arsitektur bioklimatik juga menghadirkan bangunan yangramah lingkungan, diantaranya turut berperan serta dalam meredam efek rumah kacapada lingkungan urban, misalnya melalui upaya pengurangan produksi gas CO2 dan CFCke atmosfer.Dalam praktek proses perancangan arsitektur bioklimatik, digunakanlah diagrambioklimatik sebagai bagian dari strategi teknik perancangan bangunan hemat energi.Kontrol akan variabel iklim dalam koridor kenyamanan termis dilakukan melaluipenggunaan diagram bioklimatik. Pada diagram tersebut tergambar area zona nyamantermis menurut fungsi waktu harian, untuk kondisi rencana di dalam ruang maupunkeadaan di ruang luarSejumlah negara, dalam rangka kebijaksanaan penghematan energi di berbagai sektor,telah menerapkan rancangan arsitektur dengan pendekatan bioklimatik sepertiCommerzbank di Frankfurt, NMB Bank Amsterdam, Audubon House di New York,Centre International Rogier di Brussels.Di Lingkungan berikim tropis lembab, penerapan desan arsitektur dengan pendekatanbioklimatik pada kasus bangunan tinggi, diantaranya adalah hasil karya Ken Yeang yaituMenara Mesiniaga setinggi 15 lantai di Kuala Lumpur yang mendapatkan Aga KhanAward of Architecture pada Tahun 1995 dan Arcasia Award pada Tahun 1996. Menurutperancangnya, Menara Mesiniaga ini mampu mencapai efisiensi hingga 80%.



Arsitektur Bioklimatik menghadapi Tuntutan Kenyamanan Penerangan

Kenyamanan penerangan bagi manusia mengandung arti tercapainya kecukupan kuatpenerangan, tidak silau dan kesesuaian warna yang terlihat. Jadi pada prinsipnyakenyamanan penerangan adalah bergantung pada angka kuat penerangan dari sumbercahaya dan komponen pendukungnya, posisi atau kedudukan dari sumber cahaya, sertaaspek pewarnaan dan material permukaan lingkungan. Kuat penerangan (dalam satuanLux) untuk berbagai jenis kegiatan (kebutuhan membaca, bekerja halus, bekerja kasar,menggambar, dll) telah diatur angka standarisasinya di Indonesia
 Pada penerapan sistim pasif yang mengandalkan sumber cahaya siang hari, besarnya kuatcahaya dalam ruang bersumber dari tiga komponen, yaitu komponen terang langit (yanglangsung masuk melalui bukaan), komponen pemantulan dalam ruang, dan komponanpemantulan dari ruang luar. Di iklim tropis, dimana terang langit dapat mencapai 10.000Lux, maka peran dari bukaan/jendela pada bidang selubung bangunan menjadi pentinguntuk mendapatkan kecukupan kuat cahaya yang masuk secara langsung ke dalamruangan, serta peran dari warna dinding bagian dalam yang menyumbangkan efek pemantulan cahaya dalam ruang, agar didapatkan kuat penerangan secara merata.Dalam konteks pencahayaan alami siang hari, dinding dan plafond ruang dalam yangdiberi warna mengarah ke warna putih, akan mampu menyumbangkan sampai sekitar20% dari total kuat cahaya dalam ruang. Sementara itu jenis permukaan dinding kayu(warna cokelat tua/agak gelap) sebagaimana terdapat pada tipe rumah tradisional, hanyamampu memberi kontribusi terang dalam ruang sebesar sekitar 5% saja
Apabilasumbangan dari pemantulan dalam ruang, tidak mencukupi untuk mencapai standarkenyaman penerangan, maka berdampak pada kebutuhan penambahan komponen lampu.Disini nampak terlihat bahwa tidak selamanya, tipe arsitektur tradisional adalah mewakili jenis bangunan hemat energi. Diperlukan suatu modifikasi desain pada rumah tradisionaldengan tetap berdasar pada konsep arsitektur bioklimatik agar tujuan konservasi energidapat tercapai.Pada sistim aktif, dimana diterapkan sistim penerangan buatan, maka sasarannya adalahpada penerapan jenis lampu yang memiliki spesifikasi luminasi dan daya listrik tertentu.Warna dan jenis permukaan dinding hanya berpengaruh secara signifikan terhadap kuatpenerangan dalam ruang apabila diterapkan teknik pencahayaan tidak langsung.Standarisasi terhadap sistim penerangan buatan, selain diarahkan pada kecukupan angkakuat penerangan, juga pada daya rata-rata/m2. Pada ruang-ruang hunian, misalnyadibatasi angka maksimum 15 W/m2
Perkembangan teknologi lampu hemat energitentu saja disambut baik dalam kaitannya dengan pengembangan konsep arsitekturbioklimatik.








Read more

0 ARSITEKTUR BIOLOGIS

Senin, 25 Januari 2016

ARSITEKTUR BIOLOGIS
Arsitektur adalah  adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Biologis adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup termasuk struktur,fungsi,pertumbuhan,evolusi,persebaran dan taksonominya.
Arsitektur biologis adalah ilmu penghubung antara manusia dan lingkungan secara keseluruhan  hubungan arsitektur biologis dapat diperlihatkan sebagai berikut:
ARSITEKTUR
BIOS
LOGOS
Rumah, pondok
Kehidupan
Keputusan
Kulit manusia ketiga
Daya hidup
Daya cipta, energy
Tanah air
Alamiah
Materialisasi
Kediaman / pemukiman

Dunia teratur
Kebiasaan
Alam kehidupan
Keselarasan / harmoni
Tempat berlindung
Alam tumbuh-tumbuhan
Kesehatan


Kebudayaan
Dalam konsep arsitektur biologis si arsitek di arahkan kepada  sesuatu yang dapat menjaga alam,perpaduan antara manusia dengan alam artinya setiap bangunan yang akan di bangun tidak memiliki dampak negati terhadap alam dan dapat menciptakan suatu karya arsitektur yang ramah lingkungan,tahapan arsitektur biologis dapat tercapai apabila :
1.Penggunaan material yang ramah lingkungan
2.Membuat solusi yang mengatasi dampak negatif yang akan terjadi pada lingkungan sekitar
Arsitektur biologis ini mendorong para arsitek untuk membuat inovasi dan terobosan baru,salah satunya adalah mengusung tema “GREEN ARSITEK” yang ramah lingkungan dengan penghematan energi dan memanfaatkan lingkungan sebagai patokan utama pada tema ini.hal hal yang mendukung green arsitek adalah sebagai berikut:

1.Pengolahan air
Dalam perencanaan sebuah bangunan, seorang arsitek selalu dihadapkan pada masalah pengolahan air. Air hujan adalah salah satu yang perlu manajemen yang baik supaya tidak mengganggu kenyamanan hidup kita. Air hujan jamaknya dialirkan melalui saluran-saluran (vertikal maupun horizontal) yang ada di dalam lahan sebelum diteruskan ke sistem drainase kota. Pengaliran dengan mengandalkan sistem drainae kota ini terbukti sudah tidak efektif dalam mengelola air hujan.

Banjir besar di Jakarta tahun 2002 dan 2007 adalah bukti betapa lemahnya sistem drainase kota menghadapi air hujan. Terlepas dari tingginya curah hujan, sistem drainae kebanyakan kota di Indonesia memang sudah tidak memadai karena semrawutnya tata ruang. Selain itu, kebiasaan hidup masyarakat membuang sampah ke sungai dan tinggal di bantaran kali juga menyebabkan kurang berartinya sistem drainase dalam menghadapi limpahan air hujan.

Salah satu alternatif pengolahan air hujan adalah menggunakan lubang resapan biopori ditemukan oleh Ir. Kamir R. Brata, Msc, seorang Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB). Resapan biopori meningkatkan daya resapan air hujan dengan memanfaatkan peran aktifitas fauna tanah dan akar tanaman.Lubang resapan biopori adalah lubang silindris berdiameter 10-30 cm yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 100 cm. Dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, lubang biopori dibuat tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang kemudian diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori.
2. Hijau dirumah
Desain rumah yang green architecture bisa diterapkan dirumah kita. Sebagai sebuah kesatuan antara arsitektur bangunan rumah dan taman tentu harus selaras. Untuk mendekatkan diri dengan alam, fungsi ruang dalam rumah ditarik keluar. Ruang tamu di taman teras depan, ruang makan dan ruang keluarga ditarik ke taman belakang atau ke taman samping, atau kamar mandi semi terbuka di taman samping. Sebaliknya, fungsi ruang keluar menerus ke dalam ruang. Ruang tamu atau ruang keluarga hingga dapur menyatu secara fisik dan visual. Rumah dan taman mensyaratkan hemat bahan efisien, praktis, ringan, tapi kokoh dan berteknologi tinggi, tanpa mengurangi kualitas bangunan.

Arsitektur hijau mensyaratkan dekorasi dan perabotan tidak perlu berlebihan, saniter lebih baik, dapur bersih, desain hemat energi, kemudahan air bersih, luas dan jumlah ruang sesuai kebutuhan, bahan bangunan berkualitas dan konstruksi lebih kuat, serta saluran air bersih. Keterbukaan ruang-ruang dalam rumah yang mengalir dinamis. Ketinggian lantai yang cenderung rata sejajar, distribusi void-void, pintu dan jendela tinggi lebar dari plafon hingga lantai dilengkapi jalusi (krepyak), dinding transparan (kaca, glassblock, fiberglass, kerawang, batang pohon), atap hijau (rumput) disertai skylight.
Prinsip-prinsip Green Architecture


Penjabaran prinsi-prinsip green architecture beserta langkah-langkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design fo Sustainable Future:
1. Conserving Energy (Hemat Energi)

Sungguh sangat ideal apabila menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan sedikit mungkin menggunakan sumber energi yang langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkannya kembali. Solusi yang dapat mengatasinya adalah desain bangunan harus mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasi dengan lingkungan bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya dengan memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi. Cara mendesain bangunan agar hemat energi, antara lain:

Banguanan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan menghemat energi listrik.
Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai sumber listrik dengan menggunakan alat Photovoltaic yang diletakkan di atas atap. Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal.
Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu juga menggunakan alat kontrol penguranganintensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu.
Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.
Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya.
Bangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi.
Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan lift.

2. Working with Climate (Memanfaatkan energi alami)kondisi dan sumber

Melalui pendekatan green architecture bangunan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alam, iklim dan lingkungannya sekitar ke dalam bentuk serta pengoperasian bangunan, misalnya dengan cara:

Orientasi bangunan terhadap sinar matahari.
Menggunakan sistem air pump dan cros ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih dan sejuk ke dalam ruangan.
Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat kolam air di sekitar bangunan.
Menggunakan jendela dan atap yang sebagian bisa dibuka dan ditutup untuk mendapatkan cahaya dan penghawaan yang sesuai kebutuhan.

3. Respect for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)

Perencanaan mengacu pada interaksi antara bangunan dan tapaknya. Hal ini dimaksudkan keberadan bangunan baik dari segi konstruksi, bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan sekitar, dengan cara sebagai berikut.

Mempertahankan kondisi tapak dengan membuat desain yang mengikuti bentuk tapak yang ada.
Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan mendesain bangunan secara vertikal.
Menggunakan material lokal dan material yang tidak merusak lingkungan.

4. Respect for User (Memperhatikan pengguna bangunan)

Antara pemakai dan green architecture mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kebutuhan akan green architecture harus memperhatikan kondisi pemakai yang didirikan di dalam perencanaan dan pengoperasiannya.
5. Limitting New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)

Suatu bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material yang ada dengan meminimalkan penggunaan material baru, dimana pada akhir umur bangunan dapat digunakan kembali unutk membentuk tatanan arsitektur lainnya.
6. Holistic

Memiliki pengertian mendesain bangunan dengan menerapkan 5 poin di atas menjadi satu dalam proses perancangan. Prinsip-prinsip green architecture pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling berhubungan satu sama lain. Tentu secar parsial akan lebih mudah menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, sebanyak mungkin dapat mengaplikasikan green architecture yang ada secara keseluruhan sesuai potensi yang ada di dalam site.


KONSEP ARSITEKTUR HIJAU (GREEN ARCHITECTURE)

Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Sebagai pemahaman dasar dari arsitektur hijau yang berkelanjutan, elemen-elemen yang terdapat didalamnya adalah lansekap, interior, yang menjadi satu kesatuan dalam segi arsitekturnya. Dalam contoh kecil, arsitektur hijau bisa juga diterapkan di sekitar lingkungan kita. Yang paling ideal adalah menerapkan komposisi 60 : 40 antara bangunan rumah dan lahan hijau, membuat atap dan dinding dengan konsep roof garden dan green wall. Dinding bukan sekadar beton atau batu alam, melainkan dapat ditumbuhi tanaman merambat. Tujuan utama dari green architecture adalah menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur alami, dan pembangunan berkelanjutan. Arsitektur hijau juga dapat diterapkan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan terhadap kesehatan. Perancangan Arsitektur hijau meliputi tata letak, konstruksi, operasi dan pemeliharaan bangunan. Konsep ini sekarang mulai dikembangkan oleh berbagai pihak menjadi Bangunan Hijau.




Read more

0 ISU ARSITEKTUR

Jumat, 22 Januari 2016

ISU-ISU PADA ARSITEKTUR
Pengertian arsitektur  adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.


Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang di prediksi terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang yang berhubungan dengan ekonomi,moneter,sosial,politik,hukum,pembangunan nasional,bencana alam,hari kiamat,kematian,ataupun tentang krisis,isu juga disebut rumor,kabar burung,dan gosip
Isu arsitektur adalah sesuatu yang akan terjadi ataupun sebuah rumor yang menyangkut tentang lingkungan,perkotaan akibat dari pembangunan yang tidak teratur.
Dalam dunia arsitektur lahan atau tanah merupakan hal yang sangat penting karena lahan atau tanah ini di gunakan untuk membangun sebuah bangunan tapi apa jadinya jika lahan yang digunakan merupakan lahan penghijauan ataupun persawahan yang notabenne adalah daerah resapan air seperti yang terjadi di banyak perumahan yang ada di kota besar seperti Jakarta,Tangerang,Bekasi dan kota besar lainnya.sulit sekali rasanya menemukan lahan yang digunakan untuk penghijauan bahkan hutan hutan kota pun sangat sulit ditemui atau bahkan luasnya hanya beberapa meter persegi saja,berbeda dengan menjamurnya perumahan serta komplek komplek mewah di kota besar ini,korbannya adalah lahan hijau dan persawahan yang dialih fungsikan menjadi perumahan atau komplek hunian dan bahkan dijadilkan daerah komersil tanpa melihat dampak yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Sebagai salah satu contohnya adalah pembangunan di perumahan Wisma-mas 3 yang terletak di kecamatan pasar kemis,Tangeranng,perumahan ini di bangun di atas lahan yang sangat luas ini bahkan mengorbankan persawahan yang sangat luas dan akibat dari pembangunan tersebuat adalah banjir yang kerap terjadi saat musim hujan bahkan saat hujan ringan genangan air sudah terlihat di jalan jalan perumahan ini merupakan sebuah pelajaran untuk memperhatikan pentingnya lahan penyerapan air di sekitar kita perlunya lahan hijau tidak hanya untuk resapan air saja tapi berungsi untuk menyehatkan udara di sekitar lahan tersebut banyak sekali keuntungan yang di dapatkan jika kita mereboisasi hutan hutan yang sudah mulai gundul akibat penebangan liar maupun bencana alam.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi sebuah pelajaran tentang pentingnya lahan hijau di kota besar seperti ini. Terima kasih dan sampai bertemu di artikel selanjutnya



               
Read more

0 PENGALAMAN ARSITEKTUR

Rabu, 13 Januari 2016

Selamat siang menuju sore dimana saya memulai menulis blog ini dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi saya mulai menulis kata demi kata dalam tulisan ini,perkenalkan nama saya andre ardiyanto anak yang terlahir di era 90-an dan menjadi anak pertama dari tiga bersaudara.terlahir dari seorang ayah berprofesi sebagai arsitek dan seorang ibu rumah tangga merupakan suatu kebanggaan tersendiri.sebagai seorang anak pertama tentunya banyak tuntutan dari orang tua untuk memberikan contoh yang baik bagi saudaranya yang lain,serta keinginan sang ayah untuk menurunkan darah arsitek kepada sang anak,tanpa ada rasa paksaan karena sejak lulus smp menjadi arsitek adalah cita cita yang saya idamkan.
Setelah lulus sekolah menengah pertama(SMP) tanpa banyak berfikir seperti teman yang lain tentang jurusan apa yang akan mereka ambil di SMA/SMK tentang masa depan dan cita cita yang akan mereka gapai saya sudah memutuskan dengan bulat untk terjun langsung kedunia arsitek dengan mendaftarkan diri ke SMKN 4 Tangerang dan memilih jurusan SIPIL yang merupakan satu satunya SMK negeri yang memiliki jurusan sipil di kota Tangerang,dengan mengikuti tes yang cukup rumit untuk masuk ke SMK ini alhamdulillah dengan izin allah akhirnya saya di terima di SMK favorit kota Tangerang ini.3 tahun menuntut ilmu dengan kualitas pendidikan yang cukup bagus di sini membuat saya belajar tentang banyak hal terutama saat melakukan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) di sebuah perusahaan mebel ternama di Kabupaten Tangerang dimana saya belajar banyak tentang dunia arsitek.setelah pengalaman yang luar biasa ini saatnya saya membuat laporan tentang semua kegiatan yang saya lakukan di industri tersebut untuk mempertanggung jawabkan nilai yang saya dapat pada PRAKERIN kemarin yang merupakan syarat kelulusan pada sekolah saya.setelah belajar banyak hal di SMK ini akhirnya saat yang sangat  manyenangkan atau bahkan menyedihkan ,kenapa demikian? Yaa sangat menyenangkan rasanya bisa menyelesaikan pendidikan tingkat atas di sekolah yang sangat ternama ini namun rasa sedih pun ada karena harus meninggalkan semua kenangan indah masa remaja kami,berpisah dengan teman teman tercinta dengan sangat berat hati karna kami ingin menempuh mimpi dan membuatnya menjadi kenyataan.

Beberapa bulan setalah acara perpisahan SMK akhirnya saya mendaftarkan diri di sebuah kampus swasta yang cukup dikenal yaitu universitas Gunadarma di depok tentunya saya mengambil jurusan Arsitek untuk memperdalam ilmu arsitek yang sudah saya dapat sewaktu sekolah di tingkat atas,
Ilmu ilmu yang saya dapatkan disini sangat berbeda dengan apa yang saya dapatkan pada waktu sekolah disini saya belajar penghitungan struktur dan proses perancangannya teori dan sejarah arsitektur kelengkapan arsitektur dalam mata kuliah Utilitas serta masih banyak yang akan saya pelajari di kampus ini sampai saya matang dan sudah sangat siap dengan dunia saya yang baru yaa menjadi seorang arsitek yang sudah lama saya ingikan dan dambakan sebentar lagi akan terwujud dengan optimistis serta kegigihan untuk meraihnya.
Saya pribadi menulis ini untuk membagikan pengalaman pribadi tentang dunia arsitek dan semoga dapat berharga untuk pembacanya demikian terima kasih,selamat soree B-).

Read more